RESUME MAHASISWA BEBAS NARKOBA UNTUK MENDUKUNG GENERASI LIL ALAMIN UNUSA








    Indonesia yang sehat tetapi juga berlandaskan prinsip kesetaraan dan adil dan merata untuk semuanya membutuhkan apapun pembicaraan dengan ini, karena saya ingin teman-teman semua memahami apa itu obat-obatan terlarang.

  saya gambarkan kepada teman-teman saja bahwa bnnp Jawa Timur ini sudah banyak sekali kasus itu salah satunya yaitu mengungkapkan kasus sabu jaringan jakarta-surabaya ini yang tertangkap sekitar kurang lebih 800 hampir 21 sampai 2 kilo sabu ini kita tangkap di jaringan ini tetapi belum punya kita juga sudah pernah menangkap jaringan sabu yang ada dari Malaysia dikit melalui Riau melalui Sumatera kemudian masuk ke Surabaya lanjut kemudian bnnp Jatim kembali menggagalkan peredaran narkoba kita juga mengungkap pabrik sabu yang ada di Jawa Timur Jawa Tengah lanjut ini yang kaitannya nanti dengan teman-teman gitu Jadi ini adalah beberapa C sendiri jangan sampai tapi saya yakin unusa ini sudah bersinar bersinar artinya bersih narkoba karena banyak sekali kasus kasus narkoba ini poinnya atau pemeran utamanya ada di tingkat mahasiswa seperti ini Stress mikirin kuliah mahasiswa nekat edarkan narkoba kemudian mahasiswa ditangkap di Serpong ini sudah edarkan ganja di kampus-kampus selama 1 tahun ini fenomena fenomena di masyarakat yang melibatkan mahasiswa seperti itu kemudian 31 orang 20 diantaranya mahasiswa terdiri dari 14 orang masih kuliah juga terjaring terlibat kredit jaran gelap narkoba 

            kenapa Indonesia darurat narkoba jadi teman-teman sudah pernah mendengar bahwa presiden Jokowi ini dari tahun  2015 bahkan sekarang sudah 2023 berarti sudah berapa tahun Indonesia darurat narkoba sudah 8 tahun Indonesia darurat narkoba dan kondisinya masih tidak berubah Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sekarang dalam kondisi darurat narkoba dan saya titipkan permasalahan narkoba ini kepada semua pesannya Presiden Jokowi pada saat rapat koordinasi mengenai narkoba di Jakarta Mengapa demikian karena banyak sekali faktor yang menyebabkan Indonesia darurat narkoba yang pertama geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk garis pantai di Indonesia garis laut di panjang banyak sekali kasus-kasus yang ditemukan di lautan ini berawal dari kapal-kapal besar dari negara-negara lain yang kemudian dia berhenti di tengah laut kemudian diambil oleh nelayan nelayan di dari Pesisir kemudian mereka mengambil barang dan menyebarluaskan di daerah-daerah tertentu banyak kali garis pantainya juga tidak di kalau di bandara masuk ada mesin x-ray gitu ya sama tetapi bagaimana ketika di laut itu tidak ada temuan ada kontrol di FISIP kemudian peredaran gelap narkoba bukan hanya orang dewasa melainkan juga anak-anak ini yang perlu teman-teman ketahui kalau narkoba itu para bandar narkoba itu hanya menyasar ke pecandu pecandu saja. 




mereka akan kehilangan pangsa pasar sehingga mereka menyasar ke anak-anak atau adik-adik kita yang ada di bangku SD bahkan di bangku taman kanak-kanak juga sudah menjadi sasaran mereka seperti itu itu fungsi dari Re generasi pasar yang diharapkan Bandar supaya mereka bisa tetap menjual barang kemudian yang paling utama saya langsung ke Sisi yang sebelah kanan sistem penegakan hukum yang belum mampu memberikan Efek Jera gitu jadi banyak sekali oknum-oknum yang masih memanfaatkan atau memanfaatkan posisinya GTA memanfaatkan posisinya kemudian memanfaatkan kekuasaan untuk sesuatu hal penyebab makan oknum-oknum dari pengedar atau Bandar penyalah guna narkoba kemudian modus arah dulu mungkin peredaran narkoba yang terus berkembang ke arah dulu mungkin peredaran narkoba itu melalui disimpan di kardus biasa gitu tetapi sekarang sudah banyak sekali modus modus nya teman-teman bisa mungkin tidak terbayangkan kami tahun 2000 pada saat pandemi 2020. tidak menangkap jaringan ini dari Batam ke Surabaya kami menangkap di tol di abis ya mereka itu naik bis gak ngerti kayak pokoknya kayak naik bus biasa mereka seperti pindahan di dalam di situ juga ada TV ada kasur ada lemari ada sepeda bahkan ditekan modusnya seperti orang pindahan naik bis tetapi ketika kami tangkap jadi sudah menjadi target operasi dari bidang pemberantasan BNN ketika kami tangkap tidak mungkin barang itu cara mudah mereka taruh di tempat-tempat yang kami bisa lihat tidak tanya dimana mereka taruh di atapnya bisa gitu jadi ketika petugas itu pegang atau atas atap di sini kemudian disobek dan mereka simpan di sana dan di lantai desain nya ketika itu karena memang sudah menjadi di bidang pemberantasan gitu jadi sudah tahu bahwa mereka tidak mungkin menyimpan di tempat-tempat yang mudah terlihat Nah itu modus modus nya seperti itu kemudian TKW juga hati-hati kalau misalnya di Bandar Udara misalnya bertemu dengan orang yang tidak kita kenal kamu jadi sedikit barang gitu itu kita selalu hati-hati karena Bandar juga memanfaatkan TKU tidak diambil dari di Malaysia Kemudian dari Singapura itu membawa barangnya pakai tas tetapi tidak dimasukkan ke dalam tanah tetapi di simpan di jinjing Ani atas kaleng yang cewek-cewek ya pakai tas jinjing izin Ibu mungkin jinjing itu Nah disimpannya itu di jinjingan tasnya kemudian ada juga di sandalnya Nah itu modus modus nya seperti itu itu yang kadang diluar diluar akal pikiran dia kok sampai terpikir seperti itu kemudian narkoba sebagai mesin pembunuh massal yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak cara otak fisik emosional spiritual semua terganggu pecandu itu sebetulnya mereka bukan mengidap penyakit sosial tidak jadi mereka mengidap penyakit otak kronis yang kambuhan nanti akan kami jelaskan di bagian rehabilitasi sedikit jadi Pecahan 2 kenapa kok bisa sangat kecanduan bisa sangat sulit terlepas dari kecanduan karena sebetulnya otak yang sudah di Serang kita jadi mereka sakit gitu jadi otaknya jadi mengidap penyakit otak kronis kambuhan sehingga semua aspek di dalam tubuh baik fisik nya itu aja semua terganggu kemudian Lapas bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap narkotika. Mengapa orang sampai dengan sekarang Maulid tahun 2015 sampai dengan sekarang Indonesia darurat narkoba C lanjut Dede tahun 2021 jadi survei prevalensi kami BNN RI bekerjasama dengan Brin ini di tahun 2021 jadi survei di 2021 untuk hasil 2022 ini belum keluar di 2023 jadi di tahun 2021 itu prevalensi meningkat dari yang 1,8 artinya 1,8% dari penduduk Indonesia ini menjadi penyalahgunaan naik menjadi 1,905% jadi meningkat malah ininya. Apa pemakainya di pernah pakai ini meningkat di tahun pakai di tahun pakai juga menikah jadi pernah pakai ya udah saya pernah pakai aja gitu kalau tahun pakai berarti rutin selama 1 tahun ketika survei dia masih menyalahgunakan narkotika dan ini hp-nya di usia pada penduduk dengan usia produktif 5 sampai 64 tahun ya lanjut survei juga ini usia 15 sampai 24 dan 50 sampai 64 tahun  

Ini nanti bisa dipilih sendiri. Oke lanjut. dikonsumsi Kemudian pola penggunaan mayoritas Jenis narkoba yang pertama kali dikonsumsi adalah ganja Mengapa ganja mayoritas karena awal dari rokok remaja ini identik atau dekat dengan dekat sekali dengan rokok pemakaian ganja ini kan kebanyakan mereka pemakaian gajah dibakar kemudian dihisap dilinting seperti rokok sehingga mayoritas jenis narkoba yang pertama kali digunakan adalah setelah itu sabu dan baru dextro rata-rata pertama kali pakai adalah usia 19 tahun dipedesaan dan diperkotaan 20 tahun seperti itu Nah ini hasil survei penyalahgunaan narkoba tahun 2021 ganja dan Hasis atau getah ganja ini paling banyak digunakan 


https://managementkerenpol.blogspot.com

















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Sejarah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

RESUME Proses Pelayanan ULC

RESUME Tantangan dan peluang mahasiswa dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0